Tutorial installer ini membahas cara membuat installer aplikasi menggunakan WiX Toolset. Membuat installer merupakan tahap akhir dari siklus pembuatan aplikasi. Setelah program aplikasi selesai dibuat dan diuji, tahap selanjutnya adalah membuat paket instalasi untuk didistribusikan kepada pengguna akhir/konsumen.
Persiapan Membuat Installer
Pada artikel ini, penulis akan menggunakan projectĀ Wiyata Bhakti, aplikasiĀ point-of-sales buatan Kodesiana.com. Aplikasi POS ini menggunakan .NET Framework 4.5, SQL Server 2014 LocalDB sebagai basis data, dan Crystal Report untuk membuat laporan.
Sebelum memulai membuat installer, kita akan mempersiapkan beberapa hal, yaitu:
- Visual Studio 2017 Community Edition, IDE untuk membuat WiX project.
- WiX Toolset, untuk membuat installer.
- Project untuk dibuat installer (Wiyata Bhakti).
Berdasarkan kebutuhan project Wiyata Bhakti, penulis ingin agar proses instalasi aplikasi Wiyata Bhakti dapat dilakukan dengan mudah bagi pengguna. Penulis ingin .NET Framework, SQL Server Local DB dan Crystal Report sudah dipaket dalam sebuah installer agar pengguna dapat memasang aplikasi Wiyata Bhakti dengan mudah.
Hasil akhir setup:
- Install aplikasi utama yaitu Wiyata Bhakti.
- Install .NET Framework 4.5 apabila belum diinstal.
- Install SQL Server 2014 LocalDB apabila belum diinstal.
- Install Crystal Report apabila belum diinstal.
- Buat shortcut pada start menu dan Desktop.
- Setup bisa digunakan pada Windows 32-bit dan 64-bit.
WiX Toolset
WiX Toolset (kependekan dari Windows Installer XML Toolset) merupakan program untuk membuat installer Windows menggunakan XML. WiX merupakan program berbasisĀ command line tapi memiliki integrasi dengan Visual Studio untuk mempermudah proses pembuatan installer.
Instalasi WiX Toolset v3
Buka halaman unduh WiX Toolset:Ā http://wixtoolset.org/releases. KlikĀ Download v3.* kemudian pada halaman GitHub, klikĀ wix3**.exe. Pada contoh ini versi WiX yang digunakan adalah versi 3.11.1, jadi file yang diunduh adalahĀ wix311.exe. Tutup Visual Studio apabila dibuka dan pasang WiX Toolset.
Klik Install untuk memasang WiX Toolset. Setelah proses instalasi selesai, buka Visual Studio dan buat project baru. Pilih Setup Project for WiX v3. Setelah itu, project baru akan muncul dengan file default Product.wxs.
Pada tahap ini, Anda telah berhasil membuat sebuah project setup kosong.
Pengenalan WiX Toolset
Sebelum melanjutkan pada artikel yang akan datang, Anda perlu mengetahui sedikit mengenai struktur WiX. WiX menggunakan ekstensi fileĀ wxs dan secara otomatis akan membuat fileĀ Product.wxs setelah membuat project baru.
|
|
Selain itu, WiX juga menggunakan elemenĀ <Fragment>
untuk memisahkan beberapa bagian installer kedalam beberapa file.
Saat membuat file wxs baru, secara otomatis WiX akan membuat file dengan isi sebagai berikut.
Isi file wxs kosong:
|
|
Membuat Installer Aplikasi
Sebelum membuat installer aplikasi, pertama kita harus menentukan file apa yang akan diinstal dan bagaimana struktur
instalasinya. Pada contoh ini,Ā penulis membuat folder E:\installer kemudian menyalin semua file .exe, .dll, .xml
,
dan lainnya ke folder tersebut.
Folder di atas berisi file yang akan diinstal. Satu fileĀ WiyataBhakti.App.exe yang merupakan program utama, fileĀ WiyataBhakti.mdf danĀ WiyataBhakti.ldf merupakan basis data SQL Server, dan file lain seperti DLL dan XML yang dibutuhkan oleh aplikasi Wiyata Bhakti.
Membuat Include File untuk Path
Include File digunakan untuk menampung variabel yang dapat digunakan pada keseluruhan setup project. Misalkan
penggunaan variabel untuk menyimpan path/lokasi file untuk digunakan pada setup. Daripada menulis path secara lengkap
(misalnya D:\installer\test.exe) kita dapat menggunakan variabel untuk menggantikan path (misalnya
$(var.Source)\test.exe
).
Buka project setup pada Visual Studio dan buat itemĀ Installer file. Klik kanan pada project di Solution Explorer kemudian klikĀ Add new item… dan pilih Installer File. Beri nama fileĀ RelativePath.wxs kemudian salin rekat kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 3, membuat variabelĀ
$(var.SourceDir)
dengan pathĀE:\installer
.
Menambahkan Struktur Direktori ke Installer
Buat Installer File bari denganĀ nama fileĀ Directories.wxs. Ubah isi file tersebut seperti berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 6-8, membuat folderĀ Wiyata Bhakti pada target komputer di lokasi Program Files. Ini target lokasi instalasi.
- Baris 11-13, membuat folderĀ Wiyata Bhakti pada target komputer di lokasi
%USERPROFILE%\AppData\Roaming
. Folder ini akan bersisi file basis data (MDF dan LDF). Folder AppData digunakan karena folder AppData dapat read/write, sedangkan folder ProgramFiles bersifatĀ read-only. - Baris 16-18, membuat folderĀ Wiyata Bhakti padaĀ start menu.
- Baris 21, referensi ke folder Desktop.
Menambahkan File ke Installer
WiX menggunakan elemenĀ <File>
untuk menambahkan file.Ā Setiap elemenĀ <File>
harus berada dalam elemenĀ <Component>
yang menandakan bahwa elemen <File>
tersebut merupakan bagian yang akan diinstal.Ā Contoh:
|
|
Penjelasan:
- Baris 4, menunjukkan bahwa semua komponen yang ada pada induk direktori ini terdapat pada direktori INSTALLFOLDER.
- Baris 5, membuat sebuah komponen baru dengan IdĀ contoh.exe dan GUID otomatis.
- Baris 6, mebuat elemen file dengan IdĀ contoh.exe dengan lokasi “$(var.SourceDir)\contoh.exe”.
Tentunya proses ini dilakukan hingga semua file yang perlu diinstal dientri pada project. Proses ini akan memakan waktu yang lama jika dilakukan secara manual. Untuk mempermudah mengentri file, kita dapat menggunakan toolĀ heat.exe (Harvest Tool).Ā Heat digunakan untuk meng-generate file yang akan diinstal dalam satu folder menjadi file wxs.
Cara menggunakanĀ heat:
- BukaĀ Command Prompt.
- UbahĀ working directory ke folder
E:\installer
dengan cara ketikcd E:\installer
kemudian tekan Enter. - Ketik
heat dir "." -ag -sfrag -sreg -scom -suid -var var.SourceDir -template fragment -out target.wxs
kemudian tekan Enter. - Buka folderĀ
E:\installer
kemudian buka fileĀtarget.wxs
.
Anda mungkin perlu mengonfigurasi environment variableĀ PATH
untuk dapat menggunakanĀ heat.Ā Contoh
fileĀ target.wxs hasil dari tool heat:
|
|
Untuk menggunakan file hasilĀ heat ini, buat file baru dengan namaĀ Files.wxs. Ubah isiĀ Files.wxs seperti berikut:
|
|
Penjelasan:
- Baris 5, menandakan kumpulan komponen dengan induk direktori pada
INSTALLFOLDER
. - Baris 6, menandakan komponen baru dengan IdĀ
WiyataBhakti.App.exe
dan GUID otomatis. - Baris 7, menandakan file dengan IdĀ
WiyataBhakti.App.exe
dan lokasi$(var.SourceDir)\WiyataBhakti.App.exe
. - Baris 13, menandakan kumpulan komponen dengan induk direktori pada
DATAFOLDER
. - Baris 14, menandakan komponen baru dengan Id
WiyataBhakti.mdf
Ā dan GUID otomatis. - Baris 15, menandakan file dengan IdĀ
WiyataBhakti.mdf
dan lokasi$(var.SourceDir)\WiyataBhakti.mdf
. - Baris 17, menandakan installer untuk menghapus fileĀ
WiyataBhakti.mdf
saat aplikasi di uninstall. - Baris 18, membuat registry untuk menandakan bahwa file ini diinstal pada komputer.
Baris 5-7 terus berulang hingga semua file dientri. Khusus beberapa file untuk basis data, penggunaanĀ <ComponentGroup>
agak sedikit berbeda dengan menggunakan direktori lain dan tambahan registry. Harap lihat proyek ini pada GitHub.
Membuat Shortcut Aplikasi
BuatĀ Installer File baru dengan namaĀ Shortcut.wxs
. Salin rekat kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 6, membuat komponen shortcut pada direktoriĀ
ApplicationProgramsFolder
atauĀ start menu. - Baris 8, membuat shortcut ke fileĀ
WiyataBhakti.App.exe
. - Baris 11, membuat shortcut untuk uninstall aplikasi.
- Baris 13, membuat perintah untuk menghapus folderĀ shortcut aplikasi saat uninstall.
- Baris 14, membuat value pada registry untuk menandakan bahwa shortcut diinstal.
Baris selanjutnya memiliki fungsi yang sama tetapi memiliki lokasi direktori yang berbeda.
Membuat Definisi Produk Aplikasi
Setelah Anda menambahkan struktur direktori, file, dan shortcut, tahap akhir adalah membuat definisi produk aplikasi
Anda agar dapat di install pada komputer. Buka fileĀ Product.wxs
kemudian salin rekat kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 5, definisi produk aplikasi. Anda dapat mengubah atributĀ
Name
,Version
,Manufacturer
, danĀUpgradeCode
dengan nilai selain yang dicontohkan. Khusus untuk atributĀUpgradeCode
, Anda tidak boleh menggunakan GUID yang sama dengan contoh ini. Harap ganti dengan GUID baru. - Baris 7-8, membuat package CAB baru untuk menampung file instalasi dengan scope perMachine.
- Baris 11, membuat kondisi bahwa aplikasi tidak boleh ditimpa dengan versi yang lama.
- Baris 14, membuat fitur utama aplikasi. Fitur ini adalah produk yang akan diinstal.
- Baris 15-17, mereferensikan komponen direktori, file, dan shortcut yang telah dibuat agar diinstall pada komputer.
Build Setup
Sampai tahap ini, Anda sudah bisa membuat file setup MSI yang dapat diinstall. KlikĀ Build > Build ContohSetup untuk membuat setup installer. Hasil akhir file MSI dapat Anda buka pada folder project Anda, biasanya terdapat pada folderĀ bin.
Build Project ContohSetup
Kustomisasi UI Installer
Pada tutorial kedua, Anda telah berhasil membuat setup yang dapat menginstall aplikasi ke komputer, tetapi masih belum dapat melakukan pengecekan apakah program tertentu seperti .NET Framework, SQL Server, dan Crystal Report telah terpasang atau belum. Selain itu, Anda mungkin ingin menampilkan lisensi aplikasi, menambahkanĀ checkbox untuk memulai aplikasi setelah aplikasi berhasil di install, atau mengubah ikon aplikasi pada Control Panel.
Menambahkan Perjanjian Lisensi pada Installer
Untuk menambahkan tampilan persetujuan lisensi pada installer, Anda harus membuat file teks lisensi dalam format RTF. Penulis menyarankan untuk menggunakan aplikasi bawaan Windows WordPad untuk membuat dokumen RTF. Contoh dokumen lisensi menggunakan WordPad:
Buka fileĀ Product.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 10, menandakan lokasi fileĀ license.rtf yang akan digunakan.
- Baris 23-25, menandakan WiX untuk menggunakan dialogĀ Minimal.
Untuk menggunakan kode di atas, tambahkan referensi keĀ WixUIExtension.dll
dengan cara klik kanan pada project
kemudian klikĀ Add > Reference…. Pada tabĀ Browse, pindah ke folderĀ C:\Program Files (x86)\WiX Toolset v3.11\bin
. PilihĀ WixUIExtension.dll
kemudian klik Add dan klik OK.
Mengubah Ikon Program pada Control Panel
Untuk menambahkan ikon pada Control Panel, caranya mirip dengan cara untuk menambahkan lisensi pada setup. Buka fileĀ Product.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 1, menandakan lokasi ikon yang akan digunakan dengan IdĀ icon.ico yang berlokasi pada
SourceDir\WiyataBhakti-icon.ico
. - Baris 2, mengubah propertiĀ
APPRODUCTION
menjadiĀ icon.ico.
CheckBox untuk Membuka Program Setelah Install
Untuk menambahkan checkbox untuk membuka aplikasi setelah instalasi, buka fileĀ Product.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 1, mengubah teks pada checkbox untuk membuka aplikasi setelah install.
- Baris 2, menandakan target program yang akan dibuka setelah instalasi, pada contoh ini fileĀ WiyataBhakti.App.exe.
- Baris 6-8, menambahkan checkbox melaluiĀ predefined template dariĀ WixUI_Minimal.
- Baris 13, menandakanĀ custom action untuk membuka target aplikasi melalui Wix extension.
Kustomisasi Install Conditions
Install Conditions merupakan definisi beberapa kondisi yang harus dipenuhi sebelum aplikasi dapat di install pada komputer. Misalkan program Anda membutuhkan .NET Framework dengan versi tertentu untuk dapat digunakan, maka installer akan mengecek apakah versi .NET Framework tersebut sudah ada pada komputer atau belum. Apabila .NET Framework dengan versi tersebut belum dipasang, maka instalasi dibatalkan.
Untuk melakukan pengecekan, penulis biasanya menggunakan elemenĀ <RegistrySearch>
untuk menentukan apakah suatu program
sudah terpasang atau belum. Dengan menggunakan gabunganĀ <Property>
danĀ <RegistrySearch>
kita dapat menentukan apakah
suatu program sudah di install atau belum sebelum melanjutkan proses instalasi.
Mengecek .NET Framework 4.5
Untuk mengecek versi .NET Framework, kita dapat mengunakan ekstensiĀ WixNetFxExtension.dll
. Dengan menggunakan
ekstensi ini kita tidak perlu membuatĀ <RegistrySearch>
untuk menentukan apakah .NET Framework sudah terpasang atau
belum. Kita hanya perlu mereferensikan properti dari WixNetFxExtension.dll
.
Tambahkan referensiĀ WixNetFxExtension.dll
Ā kemudian, bah elemenĀ <Wix>
pada fileĀ Product.wxs
seperti contoh di
bawah ini.
|
|
Penjelasan: menambahkan namespace prefix ke extension WixNetFxExtension.dll. Setelah Anda mengubah elemen <Wix>
,
tambahkan kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 2, membuat referensi ke propertiĀ
NETFRAMEWORK45
dari libraryĀWixNetFxExtension.dll
. - Baris 5-7, membuat kondisi untuk mengecek .NET Framework berdasarkan propertiĀ
NETFRAMEWORK45
.
Mengecek SQL Server LocalDB 2014
Sama halnya dengan cara untuk mengecek .NET Framework, untuk mengecek program lain sudah terpasang atau belum pada
komputer dapat dilakukan menggunakan elemenĀ <Property>
danĀ <RegistrySearch>
. Bedanya adalah untuk program selain
yang didukung oleh WiX, kita harus membuat sendiri sistem pendeteksianya.
BuatĀ Installer File baru dengan namaĀ Registry.wxs. Ubah isi file tersebut dengan kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 5 dan 8, membuat properti untuk menampungĀ value hasil pencarian registry.
- Baris 6, mencari registry pada Key dan Root yang sudah ditentukan dengan versi registry 32-bit.
- Baris 9, mencari registry pada Key dan Root yang sudah ditentukan dengan versi registry 64-bit. Dua versi pencarian registry ini dilakukan karena MSI yang dibuat merupakan 32-bit dan Windows memiliki versi 32-bit dan 64-bit. Untuk menghindariĀ Registry Virtualization, maka menggunakan dua definisi pencarian harus dilakukan.
Buka fileĀ Product.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan: Membuat kondisi untuk mengecek SQL Server LocalDB 2014 berdasarkan propertiĀ MSSQLSERVER32 danĀ MSSQLSERVER64.
Mengecek SAP Crystal Report Runtime
Cara mengecek Crystal Report juga sama dengan cara untuk mengecek SQL Server LocalDB 2014. Perbedaannya adalah path registry yang dicari. Buka kembali fileĀ Registry.wxs, kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 1 dan 4, membuat property untuk menampungĀ value hasil pencarian registry.
- Baris 2, mencari registry pada Key dan Root yang sudah ditentukan dengan versi registry 32-bit.
- Baris 5, mencari registry pada Key dan Root yang sudah ditentukan dengan versi registry 64-bit.
Buka fileĀ Product.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan: Membuat kondisi untuk mengecek SAP Crystal Report Runtime berdasarkan propertiĀ SAPBUSINESSOBJECT32
Ā dan
SAPBUSINESSOBJECT64
.
Membuat Bootstrapper Installer
Pada artikel sebelumnya sudah di bahas bagaimana cara membuat installer MSI yang dapat menginstall aplikasi dan melakukan pengecekan terhadap beberapa program lain. Pada artikel Kustomisasi dan Install Conditions, telah dibuat kondisi pengcekan untuk .NET Framework, SQL Server LocalDB 2014, dan Crystal Report tetapi tidak dibahas bagaimana cara memasang program tersebut apabila belum dipasang.
Paket installer MSI memang tidak dapat menginstall program lain, maka dari itu dibutuhkan tipe installer lain yang dapat memasang program lain dalam satu paket instalasi. Bootstrapper merupakan jenis installer yang dapat āmenggabungkanā beberapa installer lain agar dapat dijalankan secara berurutan (chain).
Membuat Project Bootstrapper
Klik kanan pada solution ContohSetup, kemudian klik Add > New Project… dan pilih Bootstrapper Project for WiX v3. Beri nama project bootstrapper dengan nama ContohBootstrapper. Saat project selesai dibuat, secara otomatis file Bundle.wxs akan dibuat. Berikut adalah isi file tersebut.
|
|
Sebelum memulai membuat bootstrapper, tambahkan referensi ke WixUtilExtension.dll dan WixNetFxExtension.dll untuk melakukan registry search. Sama seperti setup project sebelumnya, kita perlu menggunakan variabel agar path installer yang akan digunakan lebih mudah digunakan. Buat Installer File dengan nama RelativePath.wxs kemudian salin rekat kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 3, deklarasi variabel NetFx451Release dengan nilai 461308.
- Baris 4, deklarasi variabel SourceDir dengan nilai
E:\installer_jadi
.
Untuk bootstrapper ini, letakkan semua setup yang akan digabung dalam 1 folder, pada contoh ini penulis menggunakan
folder E:\installer_jadi
.
Pada gambar di atas dapat terlihat setup instalasi untuk .NET Framework 4.5.1 (NDP451-xxx.exe
), SQL Server LocalDB 2014
(SqlLocalDB-2014-xx.msi
), Crystal Report Runtime (CRRuntime*xx.msi
), dan Visual C++ 2015 Redistributable
(vcredist-2015_xx.exe
). Keempat program tersebut akan di install menggunakan bootstrapper.
Menambahkan Logo dan Lisensi pada Bootstrapper
Sama halnya dengan installer MSI, pada bootstrapper juga dapat menampilkan lisensi dan logo. Untuk menambahkan lisensi dan logo, tambahkan kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 4, menambahkan referensi ke wxs.
- Baris 6, definisi bootstrapper, ubah sesuai kebutuhan.
- Baris 9, definisi bootstrapper dengan tampilan lisensi.
- Baris 11, menentukan lokasi file lisensi (RTF).
- Baris 12, menentukan lokasi file logo (PNG/BMP, 32x32).
Menambahkan .NET Framework 4.5
Tambahkan Installer File baru dengan nama Packages.wxs kemudian tambahkan kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan:
- Baris 2, deklarasi bootstrapper.
- Baris 4, menambahkan referensi ke file wxs.
- Baris 7, menambahkan referensi ke properti NETFRAMEWORK45.
- Baris 9, menandakan kumpulan paket instalasi dengan Id NetFx451FullRedist.
- Baris 10, definisi setup yang akan dieksekusi dengan Id NetFx451FullRedist. Pada contoh ini adalah setup .NET Framework 4.5.1 dengan perintah silent. Atribut DetectCondition memastikan bahwa setup ini hanya di install apabila belum ada pada komputer.
Buka kembali file Bundle.wxs dan tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 3, menambahkan referensi ke NetFx451FullRedist agar setup tersebut ikut dieksekusi saat instalasi.
Menambahkan SQL Server LocalDB 2014
Untuk menambahkan setup lain selain .NET Framework, atribut DetectCondition harus dibuat secara manual menggunakan
<util:RegistrySearch>
. Hal ini karena WiX Toolset tidak memiliki informasi apa pun mengenai program yang akan di
install. Buka file Packages.wxs kemudian tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 1-3, definisi pencarian registry untuk mengetahui apakah value ParentInstance ada pada registry. Jika Ada, berarti SQL Server LocalDB 2014 sudah di install di komputer.
- Baris 6, definisi paket instalasi SQLServerLocalDB.
- Baris 7-10, definisi setup installer untuk SQL Server LocalDB 2014 versi 32-bit.
- Baris 11-14, definisi setup installer untuk SQL Server LocalDB 2014 versi 64-bit.
- Baris 9 dan 13, properti MSI untuk menyetujui lisensi SQL Server LocalDB 2014 (silent install).
Buka kembali file Bundle.wxs dan tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 3, menambahkan referensi ke SQLServerLocalDB.
Menambahkan SAP Crystal Report Runtime
Menginstall Crystal Report Runtime sama seperti menginstall SQL Server LocalDB 2014, tetapi untuk menginstall CRRuntime, diperlukan Visual C++ 2015 Redistributable. Jadi, pada tahap ini kita akan menambahkan dua setup installer pada bootstrapper.
Tambahkan kode berikut pada Packages.wxs.
|
|
Penjelasan: kode di atas sangat mirip dengan kode pada tahap Menambahkan SQL Server LocalDB 2014. Konsep dan cara kerja sama seperti kode sebelumnya.
Buka kembali file Bundle.wxs dan tambahkan kode berikut.
|
|
Penjelasan:
- Baris 3, menambahkan referensi ke VCRedist dan SAPCrystalReport.
Menambahkan Wiyata Bhakti Installer
Akhirnya, installer utama ditambahkan ke dalam bootstrapper. Installer utama aplikasi diletakkan di akhir karena program utama ini membutuhkan program lain agar dapat beroperasi, jadi harus menunggu program lain yang sebelumnya telah di susun terinstall.
Buka file Packages.wxs kemudian tambahkan kode di bawah ini.
|
|
Penjelasan: kode di atas digunakan untuk memasang Wiyata Bhakti.
Buka kembali file Bundle.wxs dan tambahkan kode berikut.
|
|
Finalisasi Setup Installer Project
Pada artikel sebelumnya telah dibahas bagaimana cara membuatĀ installer danĀ boostrapper yang dapat menginstall program pada komputer lengkap dengan .NET Framework, SQL Server LocalDB, dan Crystal Report Runtime. Tahap akhir adalah melakukan uji coba setup tersebut padaĀ virtual machine.
Uji Coba pada Virtual Machine
Sebelum setup dapat digunakan pada komputer klien, setup harus diuji coba terlebih dahulu. Pada kasus testing setup installer, kita tidak bisa menguji setup secara langsung pada komputer yang digunakan untuk developing, melainkan harus menggunakanĀ test server atau menggunakanĀ virtual machine. Alasannya karena setup installer akan memasang program pada sistem dan apabila terdapat error pada setup kemungkinan besar program yang telah di install tidak akan dapat di uninstall.
Penulis biasanya mengunakanĀ VirtualBox untuk membuatĀ virtual machine dan sistem operasiĀ Windows 7. Penulis juga biasa membuatĀ snapshot saat VM pertama kali dibuat, untuk menandaiĀ clean install. Jadi tidak perlu melakukan install ulang saat perlu melakukan tes ulang.
Studi Kasus Lainnya
Penulis mendapatkan banyak permintaan dari pembaca blog Kodesiana.com untuk membuat tutorial dengan menggunakan basis dataĀ MySQL. Pada waktu dekat ini, penulis mungkin tidak bisa membuat tutorial lengkap cara membuatĀ bootstrapper dengan program tambahanĀ MySQL.
Jika Anda ingin bereksperimen untuk membuatĀ bootstrapper MySQL, penulis menyarankan untuk mengunduhĀ MySQL for Windows untuk memulai membuatĀ bootstrapper. Saran dari penulis:
- GunakanĀ
<RegistrySearch>
untuk mendeteksi program MySQL. - Install MySQL for Windows menggunakanĀ
<ExePackage>
. - JalankanĀ
<CusomAction>
pada event InstallFiles pada setup untuk menjalankan programĀ mysql untuk mengeksekusi perintah SQL untuk membuat basis data.
Referensi
- Indonesia. 2014. How Can I Run an SQL Script in MySQL. Diakses 3 Juni 2018.